![]() |
Ilustrasi uang |
Tim gabungan kepolisian berhasil mengungkap operasi produksi uang palsu di kawasan Kota Bogor pada Rabu pagi (9/4/2025). Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB di sebuah rumah di Perumahan Griya Melati 1, Bubulak, Bogor Barat, yang dijadikan tempat produksi uang palsu.
Operasi pengamanan tersebut melibatkan tim gabungan dari Polsek Tanah Abang, Polsek Bogor Barat, Babinsa, serta aparat wilayah setempat. Dari hasil penggerebekan ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan lima orang yang diduga terlibat dalam jaringan pembuatan dan pengedaran uang palsu.
"Kalau di Bogor, dua (orang) yang ditangkap," ujar Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat, Ipda Imam, Rabu (9/4/2025).
Para tersangka yang berhasil diamankan adalah Jery, Babay, Amir Riadi, Lasmino (pemilik rumah), dan Dian Slamet Riadi yang disebut sebagai pelaku utama. Khusus untuk penangkapan di lokasi Bogor, hanya dua orang yang berhasil diamankan, sementara tiga lainnya telah lebih dulu ditangkap dalam pengembangan kasus di lokasi yang berbeda.
Menurut keterangan Ipda Imam, kasus ini bermula dari ditemukannya bungkusan mencurigakan di Stasiun Tanah Abang. Petugas keamanan stasiun kemudian melaporkan temuan tersebut ke Polsek Tanah Abang. Saat dilakukan penelusuran, ada seseorang yang mengaku sebagai pemilik bungkusan tersebut. Dari titik itulah polisi kemudian melakukan pengembangan kasus hingga ke Subang dan akhirnya ke Kota Bogor.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menemukan rumah milik Lasmino di Bubulak yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan dan produksi uang palsu. Dari lokasi ini, petugas menyita sejumlah barang bukti berupa uang palsu pecahan Rp100 ribu senilai Rp1,3 miliar yang siap diedarkan, uang palsu yang belum dicetak senilai Rp2 miliar, mesin cetak, printer, serta berbagai peralatan produksi lainnya.
Saat ini, kelima tersangka telah dibawa ke Polsek Tanah Abang, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan intensif. Pihak kepolisian juga masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan yang lebih luas serta jalur distribusi uang palsu ke wilayah-wilayah lain.
Dalam kesempatan tersebut, pihak kepolisian juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama menjelang momen Lebaran yang biasanya ditandai dengan peningkatan intensitas transaksi tunai. Warga diminta untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan uang yang mencurigakan.