![]() |
Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar saat mengumumkan ketetapan sidang isbat 1 Ramadan 1446 H, Jumat (28/2/2025). (Foto: Dok Kemenag) |
JAKARTA - Kementerian Agama Republik Indonesia akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1446 H/2025 Masehi pada tanggal 29 Maret 2025 mendatang. Sidang isbat ini merupakan prosedur resmi penetapan awal bulan Syawal yang menandai hari raya Idul Fitri.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa pemantauan hilal (bulan sabit) akan dilaksanakan secara luas di berbagai lokasi di seluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
"Tanggal 29 sidang isbatnya, karena ijtimaknya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya, kemudian juga diharapkan para peruyah. Baik dari Ormas Islam maupun Kementerian Agama sudah menyebar di seluruh Indonesia pada tanggal 29," kata Menag, Jakarta, Sabtu (22/5/2025).
Berdasarkan perhitungan astronomis (hisab), posisi hilal saat ini masih belum memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk penentuan awal bulan Syawal. Menurut Menteri Agama, ketinggian hilal masih berada di bawah 0 derajat, tepatnya minus 3 derajat, jauh dari standar minimal yang diperlukan.
"Akan tetapi kalau melihat kondisi objektifnya Hilal, berdasarkan hisab ini, masih dibawa 0. Masih minus 3 derajat sekian detik, ya," katanya.
Lebih lanjut Menteri menjelaskan bahwa parameter elongasi (jarak sudut antara matahari dan bulan) juga belum mencapai angka yang diharapkan. Standar yang telah ditetapkan oleh Mahfiz (Majelis Hisab dan Rukyat) untuk penentuan awal bulan Syawal adalah ketinggian hilal minimal 3 derajat dengan elongasi sekitar 6 derajat.
"Kemudian juga elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Mahfiz. Yaitu ketinggian Hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat," ucap Menag.
Pemantauan hilal sendiri akan dilakukan oleh dua kelompok besar, yakni dari Ormas-ormas Islam dan tim dari Kementerian Agama yang akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia. Proses ini merupakan bagian penting dari metode rukyatul hilal (pengamatan bulan secara langsung) yang dipadukan dengan hasil perhitungan astronomis (hisab).
Hasil pemantauan dari berbagai titik observasi ini nantinya akan dikumpulkan dan dibahas dalam sidang isbat pada 29 Maret. Dalam sidang tersebut, Menteri Agama bersama dengan para ahli astronomi, ulama, dan perwakilan organisasi keagamaan akan memutuskan kapan tepatnya 1 Syawal 1446 H jatuh berdasarkan data-data yang terkumpul.
Masyarakat diharapkan menunggu hasil sidang isbat ini untuk mengetahui kapan tepatnya hari raya Idul Fitri akan dirayakan. Keputusan dari sidang isbat merupakan ketetapan resmi pemerintah yang menjadi acuan bagi seluruh umat Muslim di Indonesia.
Sejauh ini, berdasarkan perkiraan awal, posisi hilal yang masih jauh dari standar mengindikasikan kemungkinan bulan Ramadhan akan genap 30 hari. Namun, kesimpulan final akan diambil setelah pemantauan langsung pada tanggal 29 Maret dan pembahasan dalam sidang isbat.