![]() |
Ilustrasi Elpiji 3 kilogram |
GARUT - Pemerintah Kabupaten Garut mengambil langkah strategis dalam mengamankan ketersediaan LPG bersubsidi menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Melalui pembentukan tim pengawas khusus, pemerintah daerah bertekad memastikan pasokan gas LPG 3 kilogram tetap stabil dan terdistribusi secara merata kepada masyarakat yang membutuhkan.
Langkah antisipatif ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Garut, Dedi Mulyadi, dalam keterangannya di Garut, Jawa Barat, Sabtu. "Pemerintah Daerah Kabupaten Garut ingin memastikan bahwa pasokan gas LPG 3 kg bersubsidi bagi masyarakat cukup tersedia dalam menghadapi ibadah puasa sampai Idul Fitri," ujarnya.
Dalam upaya mengamankan pasokan LPG subsidi, Pemkab Garut telah melakukan sejumlah persiapan komprehensif. Salah satunya adalah menyelenggarakan rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas strategi pengamanan stok dan distribusi LPG bersubsidi menjelang momentum keagamaan tersebut.
Data yang dihimpun menunjukkan bahwa distribusi LPG subsidi di wilayah Garut ditopang oleh infrastruktur yang cukup memadai. Tercatat sebanyak 53 agen dan 1.555 pangkalan yang tersebar di 42 kecamatan bertugas menyalurkan LPG bersubsidi kepada masyarakat. Jaringan distribusi ini menangani pasokan bulanan yang mencapai 2.320.000 tabung, sesuai dengan alokasi yang ditetapkan oleh Sales Branch Manager Rayon V Pertamina Bandung untuk wilayah Garut.
Dedi menekankan bahwa pengawasan akan dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai pihak. "Seluruh stakeholder melakukan pengawasan, memastikan ketersediaan barang dan menjaga stabilitas harga," tegasnya. Tim pengawas yang dibentuk akan melaksanakan inspeksi mendadak ke berbagai titik penjualan LPG untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan masyarakat, seperti penimbunan dan pengoplosan.
Pembentukan tim pengawas ini merupakan implementasi dari arahan langsung Bupati dan Wakil Bupati Garut yang menempatkan kebutuhan pokok masyarakat sebagai prioritas utama, terutama menjelang hari besar keagamaan. "Amanat Bupati dan Wakil Bupati Garut kepada seluruh jajaran pemerintah daerah agar memperhatikan prioritas kebutuhan pokok masyarakat apalagi menghadapi HBKN (hari besar keagamaan nasional) Puasa dan Idul Fitri 1446 Hijriah," jelas Dedi.
Langkah proaktif Pemkab Garut ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan mengingat LPG merupakan kebutuhan vital masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan di mana aktivitas memasak cenderung meningkat. Dengan sistem pengawasan yang ketat dan koordinasi antar lembaga yang solid, diharapkan masyarakat Garut dapat menjalankan ibadah puasa dan menyambut Idul Fitri tanpa perlu khawatir akan kelangkaan LPG bersubsidi.