Hari Pertama Menjabat, Gubernur Jabar Luncurkan Program Wamil dan Efisiensi Anggaran

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi


BANDUNG - Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik, Dedi Mulyadi, langsung menunjukkan keseriusannya dalam memimpin dengan mengambil sejumlah kebijakan strategis pada hari pertama kepemimpinannya, Kamis (20/2/2025). Salah satu program yang menjadi sorotan adalah rencana memasukkan mata pelajaran wajib militer (wamil) ke sekolah menengah atas (SMA).


"Saya berencana memasukkan kurikulum wajib militer ke pendidikan SMA untuk pembentukan karakter bela negara," ungkap Dedi usai dilantik di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Program ini khususnya akan ditujukan kepada siswa yang terlibat dalam geng motor dan perkelahian antar pelajar.


Untuk merealisasikan program tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berkolaborasi dengan Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan Kepolisian Daerah Jawa Barat. Pemprov juga telah mengalokasikan anggaran khusus untuk menangani persoalan geng motor dan premanisme.


Pada hari yang sama, Dedi juga mengambil tindakan tegas dengan mencopot Kepala Sekolah SMAN 6 Depok yang mengizinkan siswanya melakukan study tour ke Jawa Timur, bertentangan dengan surat edaran gubernur. "Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok," tegasnya.


Terkait pengelolaan anggaran, Gubernur baru ini mengumumkan kebijakan efisiensi dengan merelokasi dana dari kegiatan yang dianggap tidak produktif. "Yang biasa piknik dengan berbau studi banding, enggak usah. Yang biasa seminar-seminar, enggak usah. Itu saja," ujarnya.


Hasil relokasi anggaran yang mencapai Rp6 triliun akan dialihkan untuk program-program prioritas, termasuk, Pembangunan 3.333 ruang kelas baru dengan anggaran Rp1,2 triliun, peningkatan anggaran infrastruktur jalan dari Rp600 miliar menjadi Rp2,4 triliun, penambahan anggaran listrik untuk warga miskin dari Rp20 miliar menjadi Rp350 miliar, peningkatan dana renovasi rumah warga miskin dari Rp20 miliar menjadi Rp120 miliar, pengadaan 200 unit ambulans untuk daerah terpencil.


Dalam program 100 hari kerjanya, Dedi bersama wakilnya Ewan Setiawan akan fokus pada empat sektor utama: pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan kebutuhan dasar masyarakat. "Seluruh janji kampanye yang saya sampaikan itu harus direalisasikan lewat organisasi perangkat daerah Provinsi Jabar," tegasnya.


Di bidang kesehatan, Dedi berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan di seluruh wilayah. "Tidak boleh lagi ada antrean orang di RS Hasan Sadikin untuk dapat operasi, harus tersebar di seluruh daerah setiap rumah sakit punya kemampuan yang sama," jelasnya.


Untuk infrastruktur, gubernur menekankan pentingnya perbaikan kualitas jalan dengan mempertimbangkan karakteristik wilayah. "Nanti kualifikasinya diubah mana jalan daerah pertanian, mana jalan daerah industri. Mobil yang lewat kapasitasnya berapa, jalannya harus berubah tidak boleh lagi tetap seperti itu," paparnya.


Dedi memastikan perubahan kebijakan keuangan akan diarahkan untuk belanja kepentingan publik yang dapat langsung dirasakan masyarakat. Program-program yang dianggap tidak efisien dan tidak produktif akan dihapus untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran daerah.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال