![]() |
Pasangan Farhan Erwin ditetapkan KPU sebagai Wali Kota dan Wakil Walikota Bandung terpilih periode 2025-2030 |
BANDUNG - Menjelang pergantian kepemimpinan di Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah mempersiapkan proses transisi untuk memastikan kesinambungan program pembangunan daerah. Fokus utama transisi ini adalah penyelarasan program prioritas antara pemerintahan yang sedang berjalan dengan visi misi kepala daerah terpilih.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara menegaskan pentingnya harmonisasi program yang sedang berjalan dengan janji kampanye kepala daerah terpilih. "Kita perlu menyelaraskan rencana pembangunan yang sedang berjalan dengan janji kampanye dan program prioritas kepala daerah terpilih," ujarnya di Bandung, Kamis.
Meski menyatakan bahwa visi dan misi kepala daerah terpilih telah sejalan dengan rencana yang ada, Koswara menekankan perlunya penyesuaian yang lebih mendalam pada level program dan sub-kegiatan. Menurutnya, hal ini diperlukan untuk mengoptimalkan eksekusi setiap program yang direncanakan.
"Transisi ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan arah pembangunan yang jelas dan terukur. Dengan penyelarasan ini, Kota Bandung akan memiliki fondasi yang kokoh untuk lima tahun ke depan," tambahnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain mengidentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi Kota Bandung, mulai dari persoalan sampah, banjir, kemacetan lalu lintas, hingga degradasi kualitas lingkungan. Selain itu, terdapat pula berbagai persoalan sosial budaya yang memerlukan penanganan komprehensif.
Zulkarnain menyatakan optimismenya terhadap kepemimpinan baru. "Saya percaya, Muhammad Farhan dan Erwin mampu mengarungi tantangan tersebut. Insyaallah teriring doa, kami beserta seluruh aparatur Pemerintah Kota Bandung siap membantu merealisasikan janji-janji kampanye," ujarnya.
Dalam menangani berbagai permasalahan kota, Zulkarnain menilai Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah terbukti efektif sebagai wadah koordinasi lintas sektor. Ia juga menekankan pentingnya peran berbagai pemangku kepentingan lain seperti akademisi, komunitas, dan organisasi masyarakat sipil yang selama ini aktif berkontribusi dalam pembangunan Kota Bandung.
Sementara itu, Muhammad Farhan, yang terpilih sebagai Wali Kota Bandung periode 2025-2030, menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan kota. Ia telah menyiapkan program kerja 100 hari pertama yang akan fokus pada penanganan masalah sampah sebagai prioritas utama.
"Agenda utama sampah dulu. Kenapa sampah? Karena masih harus ditangani hingga sekarang. Jadi konsen kita awal itu sampah," tegas Farhan, menggarisbawahi komitmennya untuk segera mengatasi salah satu persoalan mendasar di Kota Bandung.
Transisi kepemimpinan ini menjadi momentum penting bagi Kota Bandung untuk memantapkan langkah pembangunan ke depan. Dengan adanya penyelarasan program dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan visi pembangunan kota dapat terwujud secara optimal di bawah kepemimpinan baru.